30
Januari 2020
Saya ingat tahun sekitar 5 tahun yang lalu, dimulainya era
film Superheroes, dimana main character (Tokoh Utama) di dalam film itu
memiliki kekuatan super. Nah, di setiap film superheroes tersebut pasti
memiliki yang namanya Super Villain (Musuh Super). Ya pada dasarnya di setiap
film memiliki Villain (Musuh/Karakter Jahat) di setiap plotnya, baik itu berupa
manusia biasa, monster, binatang buas, bencana alam, sampai keadaan yang tidak
bisa digambarkan.
Villain
di kehidupan anda
Bagaimana dengan kita, anda dan saya? Pasti di setiap bagian
kehidupan kita punya yang namanya ‘Villain’ atau Karakter Musuh yang kita
ciptakan sendiri (Bagi yang merasa tidak punya, saya sangat bersyukur anda bisa
menemukan kedamaian di dunia ini). Saya tidak membahas secara spesifik seperti
apa modelnya.
Mari kita contohkan teman saya saja, sebut saja namanya
Gabriel, untuk selanjutnya kita sebut Biel. Biel bekerja sebagai pegawai
perkantoran di sebuah pusat kota metroplitan. Dia bekerja selama 8 jam per
hari, 5 hari dalam seminggu, 4 minggu dalam sebulan dan 12 bulan dalam setahun.
Karena perantauan, Biel tinggal di dalam kos-kosan satu rumah 6 kamar bersama 5
penghuni kosan lainnya. Setiap pagi Biel harus bangun jam 5 pagi, mandi,
sarapan kalau ada, kemudian jam 6 harus sudah keluar kosan karena perjalanan
dari kosannya ke kantor menumpuh waktu 1,5jam, setidaknya jam 7.30 sudah sampai
kantor dan absen menggunakan ID Card.
Biel pernah bercerita kepada saya bahwa dirinya sudah pindah
kerja dan kosan beberapa kali tetapi dia selalu bertemu orang-orang dengan
karakter yang sama. Contohnya dia pindah di sebuah Bank A, teman kerjanya ada
yang merasa superior dan selalu berusaha mengungguli dia, baik dalam segi
pekerjaan maupun pergaulan, kemudian Biel juga bertemu dengan atasan yang memiliki
karakter yang hampir mirip.
Biel mengatakan pada saya ketika suatu saat bertemu dengan
orang yang tinggal satu kos dengannya. “Lihat orang ini kelakuannya buruk
banget, kalau buang sampah di depan kamarnya selalu sembarangan, jadi membuat
penghuni lainnya nggak nyaman, dan dia sering banget menggunakan dapur dan
ditinggalkan begitu saja tanpa dirapikan atau dibersihkan kembali”
Kemudian Biel menyambung ceritanya “Saya punya rekan kerja
yang kerjaannya selalu tidur kalau di ruangan, sudah saya ingatkan beberapa
kali tapi dirinya malah memusuhi saya”. Sambungnya “Kalau saya pulang ke
kampung halaman saya, kakak saya selalu sirik sama saya karena saya selalu
membawakan oleh-oleh untuk Bapak dan Ibu tetapi tidak membawakan oleh-oleh
untuk dirinya”. Pungkasnya, “Mengapa Tuhan menghadirkan orang-orang yang jahat
kepada saya padahal saya tidak pernah jahat kepada mereka?”
Mengapa
ada Baik ada Jahat?
Mengapa? Karena kita masih terjebak di ruang dan waktu, masih
terjebak di konten, ini yang selalu diajarkan oleh Mentor saya Pak Bagus
Herwindro, “Ketika kita masih terjebak di ruang dan waktu maka kita akan
menjumpai dualitas, yaitu Hitam-Putih, Baik-Buruk, Manis-Pahit dan lainnya
mengandung peng-kutub-an...”. Sedangkan kalau kesadaran kita sudah sampai pada
Superposisi (Sebagai Spiritual Being) maka kita bisa melihat sesuatu dari
Konteksnya, dan field yang ada di dalamnya dan konten yang terkandung.
Lalu Bagaimana?
Ya kita kembalikan lagi saja, kita adalah manusia ciptaan
Tuhan, dan bukan hanya manusia saja yang ciptaan-Nya, semuanya yang terkandung
di dalam Tuhan, Semesta dan segala isinya adalah Ciptaan Tuhan, dan berasal
dari Tuhan, oleh karena itu, “Kemana larinya semua celaan dan cercaan itu?”
kata Pak Bagus Herwindro. Nah lo, lari kemana lagi kalau bukan ke Tuhan?
Jadi, semuanya ini adalah Tuhan, tidak ada yang tidak Tuhan
di semesta ini.... Hormatilah, cintailah dan hargailah semuanya selayaknya
Tuhan.... maka anda akan melihat segala sesuatunya lebih indah lebih berwarna,
bahkan mungkin setelah membaca tulisan ini anda akan semakin bersyukur pada
Tuhan akan apa yang sudah anda alami selama ini....
No comments:
Post a Comment