17
Januari 2020
Okay, sebelum anda menilai saya iri dengan orang-orang yang
suka bepergian, mohon perhatikan dahulu apa pendapat saya mengenai orang-orang
(dulu saya juga begitu) yang memiliki kesenangan Travelling atau bepergian.
Ada
Harapan di Sana
Iya benar, ketika anda akan bepergian, atau Travelling atau
yang sederhana saja keluar dari rumah karena tiba-tiba anda merasa bosan. Maka
di situ ada harapan, ada keinginan.
Ada Harapan memperoleh suasana baru, ada harapan bertemu
dengan orang baru, punya keinginan untuk bersenang-senang, punya harapan
setelah bersenang-senang maka menjadi bahagia. Nah yang terkahir ini sebenarnya
yang bahaya, mengapa? Karena ketika kita meletakkan ukuran sebuah kebahagiaan
tergantung pada hal di luar diri kita maka kita pada dasarnya tidak pernah
bahagia, bukan begitu?
Bagaimana
Jika sampai di sana tidak menemukannya?
Nah ini yang menjadi sebuah pertanyaan besar, bagaimana? Ini
yang nantinya akan menjadi sebuah looping, ketika pulang ke rumah, bertemu ‘hal’
yang sama terus, maka yang bersangkutan akan memiliki kecenderungan untuk “Bail”
(Kabur), bahasa halus nya “pergi”, ke mana? Ya kemana saja asalkan tidak di
sini, di tempat ini di mana masalah ini selalu ada di sini.
Nah, gimana? Mulai tahu ya arahnya akan ke mana? Iya bener
banget orang ini punya kecenderungan juga untuk menghindari masalah, ini pernah
terjadi sama saya, yang membuat saya menjadi tidak betah di rumah (waktu kuliah
dulu), ternyata saya sadar mempunyai masalah yang saya hindari.....tapi ini
saya, kalau anda bagaimana? Iya anda yang sedang baca ini......
No comments:
Post a Comment