1 Oktober 2019
Setelah merasakan bagaimana hidangan Tuhan Yang Maha Kuasa, begitu luar biasanya, sampai tersadar bahwa kita ciptaannya sesuai dengan Citra-Nya.
Sore itu saya ada janjian bertemu Pak Bagus, awal rencana sebenarnya kami (saya dan istri) ingin ke Galaxy Mall untuk bayar pajak mobil di Samsat Corner GM. Tapi siangnya Pak Bagus menagih janji saya padanya dengan bertanya di WA “Kapan mampir ke tempat saya?”.
“Mak Theg” begitu istilah yang sering di dengungkan oleh Pak Bagus. Tiba-tiba saya setuju dan berpikir bahwa sudah bawa baju ganti biar nggak pakai seragam kantor kalau mau ke Mall rencana awalnya, yaw is lah kan sama aja, ini nanti juga ke Pak Bagus pakai baju ganti yang sudah disiapkan tadi pagi.
Begitu jam 16.45 menjelang pulang kantor, tiba-tiba sakit kepala menyerang, mulai dari belakang leher naik ke ubun-ubun dan mulai melakukan gerakan ber-irama…..Nyut-nyut-nyut…...
Lha kok sakit? Sudah, saya berusaha melupakan sakitnya kepala ini, sambil berpikir nanti juga hilang, sambil saya terus tapping.
Ganti baju, beres-beres meja, masukkan barang ke mobil, naik mobil, mau keluar kantor kok sakitnya tambah menyerang dan melebar.
Sampai di tikungan gang mau ke jalan Jagir kok tambah nemen…. Begitu masuk jalan Jagir kok ya padet jalannya, tiba-tiba kendaraan yang tidak pernah lewat jalan jagir biasanya kok ya pada lewat situ semua.
Alhasil sakit yang semula di kepala waktu itu menyebar ke pundak dan lengan bagian atas, duh….keluh saya waktu itu.
Sambil tapping saya katakan pada sakit kepala saya sambil saya sadari bahwa sakit ini adalah produk dari pikiran saya (Ciptaan Tuhan juga) “Okay tidak apa-apa, sakit sekarang aja, tapi nanti setelah lewat Traffic Light, sudah tidak sakit lagi ya…” sambil terus saya tapping.
Begitu keluar dari kepadatan lalu-lintas Jagir, sakitnya……Masih ada dong…..sambil saya terus tapping sambil nyetir….. eh melewati pombensin Nginden sakitnya hilang.
Dan sore itu pertemuan kami dengan Pak Bagus berjalan sesuai dengan harapan kami semua Foto dan cerita-singkatnya ada di posting Facebook Pak Bagus.
Tapi hal yang saya ceritakan di atas belum saya ceritakan ke istri saya pada saat kejadian itu, Pak Bagus juga tidak saya ceritakan. Saya ceritanya sehari sesudah pertemuan itu.
Jawaban Pak Bagus cukup lucu juga “…Wis biasa ini….”
Pertanyaan yang wajar pasti “Kok bisa biasa Pak?”
Dan penjelasan Pak Bagus “Kira-kira kenapa itu?”
Saya jawab “Alam bawah sadar saya menghalangi saya”
Jawab Pak Bagus "Betul, beberapa orang begitu. Ada EP yang gak mau ditransfirmasikan, sehingga mensabotase. Bahkan mau ikut W. SEMEDI itu aja banyak halangannya. Bahkan ada alumni yang kalau ketemu Saya itu mau ngamuk mesti"
Dengan sebuah solusi Pak Bagus mengatakan hal yang simple banget “di-Tapping aja”
Tetapi ketika tapping hadirkan sakit kepala itu kembali, hadirkan jiwa yang kepalanya sakit pada saat perjalanan itu, alami lagi, ijinkan dia muncul kembali, hadir secara keseluruhan, “Kalau sudah masuk, kunci, trus super posisinya yang tapping”…..
Sambil chatting dengan Pak Bagus, langsung saya lakukan pagi ini…..perasaan itu hadir keadaan itu hadir, bahkan sampai sakit kepala itu muncul juga…Nyut-Nyut-Nyut…..sambil tapping, dan DEC tentunya untuk mengunci kondisi itu, kemudian Superposisi yang tapping…..dan sakit itu hilang dan tidak akan kembali lagi, jiwa yang mensabotase dan memberontak untuk mentransformasi diri sudah berdamai dengan saya.
Tersenyum dengan bahagia dan cinta….. Saya siap mentransformasikan diri saya…..
No comments:
Post a Comment