Monday, July 12, 2021

Cara yang Mudah.

 16 Juni 2021

 

Di dunia dualitas ini hanya ada dua cara saja, Cara yang Mudah atau Cara yang Benar. Tidak bisa keduanya, jika dilihat kontennya.

 

Kali ini saya akan ajak bahas sesuatu yang agak serius, karena sama seperti-Nya, walaupun guyonan tapi selalu serius Guyonan-Nya.

 

Mari kita belajar (lagi) mengenai Skema Ponzi (Ponzi Scheme), pemahaman saya terhadap Skema Ponzi adalah, sebuah penipuan berkedok investasi (uang) yang menjanjikan keuntungan besar dengan modal kecil dan risiko yang kecil juga. Yang pada dasarnya adalah memberikan keuntungan pada investor melalui uang hasil invest dari investor yang baru (mulai mikir). Semakin banyak insvestornya maka keuntungan yang dijanjikan akan semakin besar, apalagi kalau si investor mencari investor-investor baru yang menggunakan sistem “member get member”. Dengan janji bila bisa mendapatkan downline yang banyak akan memperoleh return yang lebih besar.

 

Ciri-ciri Skema Ponzi:

  1. Return yang tinggi atau keuntungan yang tinggi dengan risiko yang rendah atau bahkan tanpa risiko.
  2. Keuntungan yang konstan dan bahkan berlebih, karena pada dasarnya kalau bicara investasi itu mengikuti kondisi ekonomi dan perdagangan yang pastinya memiliki grafik yang naik turun dan tidak konstan.
  3. Tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini biasanya mereka mengatakan sedang dalam proses mengajukan ijin kepada OJK, nyatanya akan proses terus. Karena pasti jika memang resmi pastinya mereka harus punya ijin operasi oleh OJK. (silahkan me-refer kepada situs resmi OJK, lembaga mana saja yang memiliki ijin operasi, termasuk perbankan).
  4. Selain tidak terdaftar, mereka biasanya juga tidak memiliki ijin atau jualannya diam-diam dari mulut ke mulut, melalui kelompok-kelompok kecil, melalui komunitas, group WA, group FB. Dan tidak pernah ada publikasinya di media massa manapun. Dan biasanya mencatut nama-nama selebritas atau tokoh masyarakat atau mengaku kalau dari anak perusahaan-perusahaan terkenal.
  5. Cara-cara penyebarannya rahasia, dengan mengatakan biar tidak banyak yang tahu, biar keuntungannya tetap besar. Dengan mengatakan ini hal baru dan belum banyak yang tahu maka bisa menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Bahkan cara menjadi anggotanya sedikit dipersulit agar calon anggota investornya semakin tertarik untuk menanamkan uangnya.
  6. Bermasalah dengan pelaporan keuangan atau pelaporan pembukuannya. Ini sering bisa kita amati apabila mereka kesulitan untuk menunjukkan laporan pergerakan investasi kita sebagai investor. Ini bisa menjadi pertanda bahwa uang kita tidak sedang di investasikan, melainkan hanya diputar-putar saja.
  7. Susah cairnya, penipuan macam ini biasanya susah sekali kalau kita ingin menarik uang kita sendiri, biasanya mereka cenderung untuk memberikan penawaran yang lebih menarik lagi apabila kita mau tetap menanamkan modal atau invest terus bersama mereka. Mungkin mereka bisa menunjukkan uang cash di depan kita hanya kalau kita mau tetap menanamkan modal di organisasi mereka.

 

Apakah anda pernah mengalaminya? Atau kenal seseorang yang pernah mengalaminya? Saya pernah mengalaminya sendiri, bukan sebagai investornya tetapi juga ikut mengalami “hawa” susahnya, karena korbannya adalah orang tua saya sendiri, ketika saya belum memiliki pengetahuan mengenai Skema Ponzi ini. Sekarang saya tahu dan paham.

 




Di jaman seperti ini apakah masih ada?

Tentu saja masih, bahkan sekarang berkedok aplikasi yang dengan mudahnya kita unduh dan install di smartphone kita.

 

Awalnya coba-coba, kemudian keterusan. Cirinya seperti itu, dengan iming-iming bonus “uang” (walaupun virtual) kata aplikasinya bisa ditarik ke dalam aplikasi uang virtual juga bahkan ke rekening bank juga.

 

Awalnya ingin main-main saja mengisi waktu luang, kemudian ada tawaran apabila “hasil” dari usaha kita menjalankan “misi-misi” yang ada di aplikasi baik itu sekedarmemainkan game, membuka video sampai dengan melihat iklan-iklan yang ditampilkan oleh aplikasi kita tersebut, maka kemudian kita di iming-iming untuk menjadi anggota VIP atau mendaftar menjadi member “Platinum” dengan janji keuntungan yang lebih banyak dan lebih besar. Murah saja kok, kisaran 50 ribu hingga 200 ribu saja. Maka kita bisa membayangkan hasil yang berlipat dan lebih banyak.

 

Nah, apa ini namanya kalau bukan “Investasi” juga yang pastinya juga bukan investasi resmi. Nanti pada saatnya uang sudah kita masukkan ke dalam aplikasi tersebut dan perolehan kita sudah banyak, pasti ada saja penawaran-penawaran yang lebih menarik yang di desain sedemikian rupa hanya untuk anda saja (sepertinya hanya anda satu-satunya yang beruntung mendapatkan kesepatan langka seperti ini). Sampai pada titik dimana kita membutuhkan uang itu, kemudian benar-benar ditarik dalam jumlah yang lumayan besar, baru kita sadar bahwa kita sudah tertipu dan menjadi kaki-tangan dari penipu itu karena sudah mengajak teman, saudara bahkan orang tua kita untuk ikutan di dalam aplikasi yang kita gunakan ini.

 

Kalau anda sekarang sudah pernah mengalami yang seperti ini atau sedang menjalani “aplikasi” ini, tidak perlu disesali, tidak perlu membela diri dengan beribu alasan, karena kita sekarang tidak sedang “banyak-banyakan benar”. Sekarang kita sedang mengakui kekurangan kita, mengakui kekeliruan kita, mengakui bahwa kita keliru mengambil keputusan.

 

Bagi sudah pernah belajar Tapping, segera di tapping biar kesadarannya meningkat, bagi yang belum pernah Tapping, silahkan sadari nafas dulu, tarik perlahan, kemudian hembuskan secara perlahan, sambil diamati siapa ini yang sedang bernafas. Siapa ini yang sudah membuat kekeliruan, sadari saja, akui saja, diterima saja, dan dicintai, karena itu merupakan badian dari kita juga.

 

Nah, pirtinyiinyi (pertanyaannya) mengapa kok kita mudah sekali tertarik dengan hal-hal yang sifatnya “mudah” ini? Ya itulah manusia dengan default nya, kita semua dilahirkan dengan seperangkat default bawaan yang intinya adalah ‘survival’ alias bertahan hidup. Ini kalau tidak disadari (dalam mode autopilot) maka akan menjadi keseharian kita. Setiap saat berlomba menjadi “yang paling” entah paling apa itu namanya, tapi intinya sama, survival, biar tidak “tiada”. Intinya kita didesain untuk “takut mati”. Saya tidak mengatakan kalau ini salah, tetapi kalau seumur hidup kita hanya hidup karena “takut mati” takut nggak kebagian, takut rugi, takut kelihatan jelek di depan orang lain, dan banyak “takut” lainnya.

 

Dan kebiasaan kita yang mau mudahnya ini yang sebenarnya menutupi ‘kesadaran’ kita menutupi siapa diri kita yang sejati, karena hanya menuruti hasrat diri saja, tanpa benar-benar sadar dengan apa yang kita lakukan. Berjedalah sebentar sebelum melakukan sesuatu. Sediakan waktu untuk untuk hening sejenak.

 

Default = hasrat diri, kuatkan diri kita yang sejati dengan Tapping (C-EFT).

 

Jadi mau pilih yang mana ini? Yang Mudah atau yang Benar?

Waraz.

𝗜𝗡𝗚𝗜𝗡 𝗧𝗔𝗛𝗨 𝗧𝗘𝗡𝗧𝗔𝗡𝗚 𝗛𝗢𝗟𝗜𝗦𝗧𝗜𝗖 𝗛𝗘𝗔𝗟𝗜𝗡𝗚?𝗠𝗔𝗨 𝗕𝗘𝗟𝗔𝗝𝗔𝗥 𝗝𝗔𝗗𝗜 𝗛𝗢𝗟𝗜𝗦𝗧𝗜𝗖 𝗛𝗘𝗔𝗟𝗘𝗥? 👇👇👇 Baca...