Tuesday, February 18, 2020

Chaos



18 Februari 2020

Chaos di sini bukan chaos sambal apalagi chaos oblong ya, yang saya maksud adalah Chaos yang artinya ketiadaan keteraturan. Jika di dalam kamus Cambridge arti dari Chaos adalah “a state of total confusion with no order”, kalau saya artikan secara bebas adalah kondisi yang sangat membingungkan dan tanpa adannya keteraturan atau aturan sama sekali.

Kacau
Kalau boleh dikatakan demikian maka Chaos merupakan kekacauan, berantakan, tumpang tindih dan lain sebagainya yang memiliki arti sama dengan hal di atas. Kacau, itulah yang menjadi penilaian oleh Mentor saya ketika seseorang mempelajari atau mengajari sesuatu tetapi tidak beraturan tidak rapi dan cenderung ala kadarnya, tidak berangkat dari pemahaman dasar dan asal praktek dan asal berhasil.

Mempelajari sesuatu tidak sama dengan duplikasi. Kalau belajar itu mulai dari dasar sampai ahli, sedangkan duplikasi hanya mencontoh apa yang dilakukan oleh contohnya tanpa ada pemahaman dasar yang seharusnya dipahami sebelum mempraktekkan atau mengajarkan pada orang lain.

Teori Itu Penting
Budaya belajar orang indonesia yang sekarang ini adalah “Skip” teori “kita langsung praktek saja”, ya boleh saja dan sah saja, asalkan sudah paham makna yang ada sebelum dipraktekkan, kalau belum ya namanya duplikasi saja.  Bahayanya nanti ketika orang ini mengajarkan kepada orang lain dan tidak paham maknanya, pasti ngomongnya begini “ya gak tahu, ini guru saya ngajari saya begini kok, ya saya lakukan aja, nyatanya berhasil kan?”. Itu kalu berhasil, kalau gagal? Siapa yang mau tanggung jawab?


Contohnya saya dulu pernah belajar service sepeda motor, sebelum saya belajar di sebuah institusi resmi, saya pernah belajar melalui Bapak saya dan teman-teman saya, awalnya saya selalu bertanya, “kenapa harus 1,5 putaran ke kiri, kalau saya mau kurang atau mau lebih apa tidak boleh?”, dan jawaban kebanyakan yang mengajari saya adalah “Ya wis pokok e ngono, iki jare Mbah e mekanik”, titik dan akhir diskusi tanpa tahu kebenarannya. Sampai akhirnya saya belajar di sebuah institusi resmi yang mengajarkan saya cara melakukan service sepeda motor secara benar, sebelum saya pratek ke motor langsung, saya diharuskan belajar di kelas selama sebulan dan ada ujiannya, kalau lulus baru boleh praktek di motor langsung. Nah, di sinilah saya baru tahu dasarnya mengapa harus “1,5 putaran ke kiri” semuanya di jelaskan secara teorikal yang sangat mendetail dan bahkan ada data statistiknya yang membuktikan bahwa aturan “1,5 putaran ke kiri” sudah bisa di baku kan.

Apa yang Terjadi Jika Teori di-Skip?
Wah bisa Chaos nanti, belajar tidak rapi, praktek asal-asalan tanpa dasar hanya duplikasi saja, wuih kacau jadinya. Sama seperti kalau kita ingin bisa melakukan beberapa hal dalam waktu yang singkat, dan hanya duplikasi dari You Tube tanpa tahu teorinya seperti apa.

Seperti saya belajar service sepeda motor kalau tidak belajar teorinya dulu saya tidak yakin saya bisa praktek di motor langsung, kalaupun bisa mungkin hanya kebetulan dan kalau diminta mengulangi kembali kemungkinan bisa jadi nggak jadi yang sama. Dan kalau keadaan langsung praktek tanpa teori masih di teruskan dan belajar dari orang-orang yang sama seperti ini “konon katanya” maka akan Chaos jadinya.

Si A mengajarkan 1.5 putaran ke kiri, si B mengajarkan 1,75 putaran ke kiri, si C mengajarkan 2.25 putaran ke kiri, mana yang benar ya tidak tahu juga, kadang 1,5 kadang 1,75 kadang 2,25, sesuka hati by “feeling” aja. Biasanya seperti itu.

Bagaimana Jika Saya Terlanjur Langsung Praktek?
Belajarlah kembali, cari teorinya, cari akar ilmunya, mau tahu dasar-dasar teorinya, jangan malu, anda tidak sendirian, saya dulu juga begitu. Belilah buku-buku teori yang terkait dengan hal yang anda sudah praktekkan itu. Jangan mau lagi praktek sebelum mempelajari teori dasarnya.

Belajarlah pada pakarnya yang kalau ditanya “Dasarnya apa ya Pak/Bu?”, maka mereka bisa menjawab acuan dasar ke-ilmuan mereka dengan baik dan rapi berdasarkan teori yang sudah terbukti melalui penelitian dan ke-ilmuan yang jelas.

Kalau dasar ke-ilmuan dari hal yang anda praktekkan tersebut tidak ditemukan dan tidak bisa dipertanggung jawabkan teorinya, maka hentikan apapun itu yang sedang anda praktekkan tersebut.

Bagaimana dengan Anda? Masih mau langsung prakek? Masih mau asal bisa aja?

No comments:

Post a Comment

Waraz.

𝗜𝗡𝗚𝗜𝗡 𝗧𝗔𝗛𝗨 𝗧𝗘𝗡𝗧𝗔𝗡𝗚 𝗛𝗢𝗟𝗜𝗦𝗧𝗜𝗖 𝗛𝗘𝗔𝗟𝗜𝗡𝗚?𝗠𝗔𝗨 𝗕𝗘𝗟𝗔𝗝𝗔𝗥 𝗝𝗔𝗗𝗜 𝗛𝗢𝗟𝗜𝗦𝗧𝗜𝗖 𝗛𝗘𝗔𝗟𝗘𝗥? 👇👇👇 Baca...