Ketika memulai tulisan selalu susah..., entah itu belum ada topik atau nggak tahu mauu menulis apa. Tapi seperti kata pepatah "Seperti naik sepeda, sekali bisa, pasti selamanya bisa...". Sama halnya dengan menuulis sebuah Blog.
Masih ingatkah dahulu ketika masih sekolah di tingkat dasar? ada tugas yang diberikan oleh guru yang disebut sebagai "mengarang"? Saya masih ingat ketika akan liburan panjang diberikan tugas untuk mengarang dengan tema "liburan". Pada saat itu, saya merasa terbebani sebagai siswa sekolah dasar yang seharusnya menikmati liburan sekolah tapi harus terbayang nanti kalau masuk sekolah lagi masih ada PR yang harus saya selesaikan terlebih dahulu. Awal-awal saya merasa canggung menulis cerita karangan yang tidak mendasar, kemudian saya pikir-pikir, dari pada harus menulis sesuatu yang belum ada dan harus susah payah membuat karakter dan plot, lebih enak menulis apa yang kita alami sendiri. Beberapa cerita saya anggap terlalu datar dan tidak punya power, saya ingat ketika cerita mengenai liburan di rumah, bisa kita bayangkan betapa membosankannya cerita tentang liburan di rumah saja.
Maka tercetuslah ide untuk menambahkan beberapa bumbu di dalam cerita sehingga cerita itu tidak hanya datar dan lurus-lurus saja, seperti; bertemakan liburan di rumah tetapi saya tambahkan ketika suatu hari saya menemukan bahwa terdapat kadal monitor (jawa:nyambik) sepanjang 1 meter yang hidup di bawah tangga rumah dekat dengan gudang. Dan dimulailah petualang masa kecil saya dengan berburu kadal prehistorik tersebut. Bisa anda bayangkan betapa serunya seorang siswa SD yang melihat kadal dengan panjang 1 meter yang hidup di bawah tangga rumahnya dan mampu bertahan hidup dari makan sisa makanan atau sampah dan binatang lainnya yang lebih kecil.
Tapi di sini saya mencoba membatasi kemampuan seorang anak kecil dalam menangkap kadal 1 meter panjangnya. Hal pertama yang pasti dilakukan adalah memanggil orang yang lebih besar untuk mengkonfirmasi keberadaan kadal tersebut. Pada saat itu saya hanya ditemani oleh kakak laki-laki dan adik laki-laki kita bertiga dan ibu kami. Ibu kami menyarankan.
“Panggil tukang becak depan rumah aja untuk menangkap nyambiknya itu...”
Adikku berkata “Dipukul pake tongkat aja...”
Kakakku punya ide lain “Kita bawa anjing kita biar diburu sama dia...”
Beberapa cerita benar, beberapa saya tambahkan bumbu sehingga ‘Liburan di Rumah saja’ menjadi sebuah cerita yang menarik untuk dibuat PR atau tulisan.
Saya juga masih ingat ketika suatu saat saya diminta untuk mengisi majalah nirlaba kampus yang terbit per semester. Sebuah tulisan yang saya karang berdasarkan membaca beberapa cerita novel, cerpen, narasi dan dari sumber lainnya. Intinya seperti ini;
....hari itu Nina(nama tokoh utama di dalam cerpen ini) menunggu Mario(nama karakter laki-laki) di belakang sekolah jam 9 pagi. Hari itu terasa lembab karena akan turun hujan. 15 menit lamanya Nina menunggu hingga kakinya terasa pegal karena harus jongkok sembunyi di antara pepohonan di belakang sekolah. Tak lama kemudian Mario muncul dengan setengah berlari.
“Ayo cepat, aku merasa pak Rudi (Guru BP) mengikuti aku...”
“Cepat ke mana?” jawab Nina,
“Pokoknya lari aja, ikut aku”
Iya betul, mereka berdua membolos dari sekolah untuk kabur ke tempat lain...
Kira-kira seperti itu cerpen yang saya karang, dengan beberapa plot dan twist di tengah cerita dan memunculkan karakter yang sudah dikenal oleh kedua karakter utama yang menambahkan kejutan di akhir cerita yang sengaja di buat menggantung. Akhirnya mampu membuat si pembaca menjadi penasaran dan menanyakan akhir ceritanya.
Sebenarnya mudah sekali kita sebagai pembuat cerita untuk tenggelam di dalam karakter ciptaan kita, dan memperdalam alur ceritanya. Maka sebenarnya tidaklah sulit untuk menulis hanya memulainya yang sulit. Oleh karena itu tetaplah berusaha untuk menghidupkan karakter dan alur cerita yang menarik, jangan lupa tambahkan bumbu, perluas plot dan scene nya, tambahkan survei-survei lokasi untuk menambahkan kekuatan atau ke-otentik-an dari cerita yang akan dituliskan, perbanyak membaca cerita dari macam-macam penulis, perluas cakrawala mu. Selamat menulis.